Kamis, 17 Mei 2012

Mozart’s Sister


Film ini bercerita tentang wanita di masa lampau, seorang wanita yang mempunyai bakat namun terhalang karena kewanitaannya. Wanita ini bernama Nannerl, panggilan dari Marie Anna Mozart, anak dari Leopold Mozart dan kakak dari Wolfgang Mozart. Keluarganya berkelana untuk mempromosikan musik komposisi mereka. Mereka tampil di depan raja, putrid, gereja, dan lain-lain.
Nannerl memainkan piano dan bernyanyi mengiringi violin dari W Mozart. Ia sebaik adiknya Wolfgang Mozart sang composer terkenal, bahkan Ia ikut menghasilkan karya seperti Mozart. Namun, ketika Ia ingin memainkan violin Ayahnya melarangnya, ketika Ia menghasilkan komposisi musik, ayahnya tidak memuplikasikannya seperti Wolfgang. Saat wolfgang sakit, ayahnya menangis tersedu- sedu karena Wolfy adalah harapannya. Namun, ketika Nannerl sakit kuatir hanya saja tidak seperti saat Wolfy sakit.
Ia jatuh cinta kepada seorang lelaki, Ia banyak menghasilkan karya karena ingin diminta sang lelaki, namun lelaki itu dijodohkan padahal saat itu Ia telah memutuskan untuk hidup mandiri dan diam di paris agar bisa berkontak dengan lelaki itu. Namun, karena takdir berkata lain Ia kembali ke ayah, ibu dan adiknya.
Umurnya sudah hampir 15 tahun, dia juga baru saja mendapat ‘tamu’ bulanan pertamanya, namun Ia menyadari teman-temannya sudah mulai berubah, mereka menyiapkan diri sebagai seorang ‘istri’, Ia bilang kepada ibunya bahwa Ia tidak suka memasak, dan Ia merasa berbeda dengan remaja putri lain.
Akhirnya saat Ia berumur 32 tahun Ia baru menerima untuk menikah, dengan laki-laki di atas 50 tahun dengan 5 anak :(
 ternyata di eropa juga seperti indonesia lampau atau desa2 gitu ya? jaman dahulunya, wanitanya bernasib seperti itu. 

A Separation

Film ini bercerita tentang keluarga muslim di Iran. Awalnya saya anggap kisahnya sepele, gara- cowoknya ganteng jadi saya beli.
Film ini tentang sang istri (Simin) yang ingin pergi ke luar negeri untuk nasib yang lebih baik, namun sang suami (lupa)  menolak ikut karena harus menjaga Ayahnya yang terkena Alzheimer. Anak (Termeh) menjadi rebutan.
Simpel sebenernya, tapi di sini diliatin efek sang ibu pergi dari rumah itu seperti apa, ayahnya jadi emosian, sang kakek merasa kehilangan karena Simin lah yang merawatnya, di beri pembantu pun kakeknya malah di ikat di kasur karena takut kabur keluar. Kemudian, agama di sana kental, sehingga sang pembantu risih untuk menggantikan baju dan memandikan kakeknya.
Suatu ketika, sang kakek keluar rumah ingin membeli Koran* kakek hanya mengingat membeli Koran dan terus begitu. Sang pembantu tak melihat kakek keluar, tahu-tahu sudah di tukang Koran, sang pemantu yang sedang hamil, mengejar- ngejar sang kakek sampai tertabrak mobil. Sejak saat itu, perutnya sakit hebat.
Kemudian besoknya, ia harus pergi ke rumah keluarga tersebut, jaraknya sangat jauh sampai Ia hampir pingsan di bus. Kemudian karena takut sang kakek kabur lagi, di tali deh tangannya di kasur, saat Ia sedang keluar sebentar. Termeh dan Ayahnya datang, liat kakeknya di iket, marahlah dia. Di usirlah itu pembantu, krena si pembantu susah di usir, gak sengaja kedorong jatuh ke tangga*model rumahnya kaya rumah susun gitu. Ehhh keguguran deh, suaminya marahlah, sampai dateng ke sekolah termeh dan mengata-ngatai bahwa Ayah Termeh itu pembunuh.
Ayah Termeh bilang saat bersaksi di pengadilan bahwa Ia tidak tahu si pembantu hamil, tapi karena kejujuran di sana penting*parah yah?bilang ky gini, berati di Indo yg gini gak kan ribet paling jg pake duit. Termeh dan Ibunya bilang katakanya sejujurnya, lalu Ayahnya mengakui, tetapi sang Ayah bilang ke pembantu itu, kamu orang yang religious, silahkan bersumpah di atas Qur’an kalu benar akulah satu-satunya penyebab keguguranmu. Ehh pembantunya ragu, gak mau bersumpah karena kejadian ketabrak mobil itu juga mempengaruhi, suaminya bilang udah sumpah aja. Tapi ia gak mau, takut terjadi keburukan dari Allah untuk anaknya dan keluarganya.
Akhirnya, masalah clear, itu semua kejadian Cuma gara-gara sang istri memutuskan ke luar. Walaupun gak bisa di salahin juga, tapi takdir juga bahwa kakek sakit dan memang perlu orang yang merawat, aneh memang Simin juga kerja jadi dosen tapi bisa ngebagi waktu terus kakeknya inget sama Simin, berarti Simin care banget kan? . Termeh sih yang kasian, dia suruh milih ikut ayah apa ibunya, nagis terus karena dia gak bisa milih dan sayang keduanya.
Hmm.. jadi mikir aja, manfaat kan waktu mudamu sebaik mungkin, agar  nanti gak ada kompensasi saat memutuskan untuk berrumahtangga kali yah?haha:)