Hari yang sangat banyak pelajaran rupanya J
Sebagai efek keputusan saya pada malam sebelumnya, dan saya mencoba tegas dengan keputusan saya (tak perlu tahu apa lah ya :-P ) maka hari ini saya harus membungkam agar tak ada ocehan kekesalan atau penyesalan apalagi penyalahan terhadap sesuatu.
Sehari sebelumnya saya mengetahui hasil skor tes psikologi saya bahwa saya kurang tegas, saya lebay, dan agak terombang- ambing, sempat membuat saya down, tapi jika saya down berarti benar tes tersebut yang menunjukan saya cenderung inferior. Yup, saya akui pada tes lebih lampau pun secara tak sadar mengemukakan bahwa saya kurang PD, dan seorang dosen dan kakak kelas yang pernah bilang pada saya “ sebenarnya kamu bisa lebih dari sekarang”, itu yang membuat saya bangkit kembali. Hasil –hasil yang buruk atau apapun itu semoga bisa membantu saya introspeksi diri. Saya sedang berjuang membuat kata- kata Dosen bahwa saya memiliki banyak potensi yg baik untuk dikembangkan, dan juga kata- kata kakak kelas saya saat saya berkonsul dengannya bahwa saya bisa bersinar nanti. AMIN ya Rab :-D *narsis untuk tujuan positif,,bole dongg :P
Kemudian, Saya tahu saya masih belum dewasa, saya masih harus belajar lebih banyak lagi, menimba pengalaman lebih banyak lagi. Kalau dibilang galau mungkin ya, entahlah rasanya saya baru sadari bagaimanapun budaya dan kebiasaan dari kecil sampai sekarang, lingkungan dan juga perilaku orang sekitar saya benar- benar mempengaruhi dalam saya merasakan. Kenapa saya bilang “rasa”, karena taste itu selera masing- masing. Saat saya menimba ilmu di kampus, pikiran saya bisa saja berubah, saat saya bergaul bisa saja perilakunya bermacam- macam.
Saya mempunyai tradisi(pembawaan, sikap, dll), orang lain juga sama mungkin isi tradisinya yang berbeda. Namun, pada saat menentukan pasangan saya akui, saya ingin pasangan saya menerima dan tidak memaksakan saya ikutan dengan tradisi mereka, tidak apa- apa jika tidak melenceng namun jika melenceng tentu saya lama- lama jengah, entahlah di kampus mudah sekali bilang “menyesuaikan diri “, ternyata untuk pasangan yang pengen nantinya kita ajak bareng, hal itu gak mudah. Gak Cuma agama, seiman, tapi tenyata arti seiman itu pun masih banyak anak buahnya, baginya itu boleh , bagiku tidak.
Bertahan memang harus, tapi jika tanpa pertimbangan hasilnya pun sulit ditentukan keabsahannya, terutama keabsahan kebahagian :P
*gambar dipinjam dari http://image.shutterstock.comTuhan, semoga keputusan ini tepat, karena aku masih ingin mempertahankan apa yang telah aku pelajari sebelumnya dan pelajaran tersebut bukanlah hal untuk ditawar. (__’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar